
kini aku benar2 tersungkur dan bersimpuh dihadapanMU, air mataku terus menetes bagaikan api yang melelehkan lilin2 sampai habis seluruhnya.
dadaku terasa sesak , pandanganku gelap, inikah rasanya tobat nasoha? atau ini masih sekedar tobat2 lainnya yg pernah kuucap beberapa waktu yang lalu?
betapa sering kumenyatakan cinta kepadaMU tapi tak ada pelaksanaan dari kata2ku tersebut? malah kusibuk berselingku, dengan iblis, dengan maksiat, dengan dunia. Pun begitu, KAU tetap memberiku nafas, memberi rejeki, dan tidak mengurangi nikmat2ku yg lainnya.
oh betapa durhakanya aku, betapa rusaknya jiwaku selama ini, padahal aku amat butuh kepadaMU, keadaanku lebih buruk dari seorang nelayan yang sendiri di tengah malam terombang ambing ombak yg dashyat hingga kapalnya hancur, dan hanya menyisakan sepotong kayu untuk bersandar di pekatnya malam dan dari laut yang mengamuk, sungguh aku amat butuh kepadaMU melebihi butuhnya nelayan itu kepada pertolonganMU, tapi kadang kuterlena pada gemerlapnya dunia
bagaimana mungkin KAU hendak mampir kerumah hatiku? selama ini rumah hatiku tak pernah kuhias dengan sholat2 malam, rumah hatiku tak pernah kubersihkan dengan air mata tobat, rumah hatiku tak pernah ku isi dengan kalimat2 tobat dan zikir.
Duhai yang maha penerima tobat, wahai yang ampunannya teruntuk si paling nista, terimalah yang ternista dan terhina dari seluruh yang ada, terimalah tobatku, dan jika KAU sungguh menerimanya, jika KAU sungguh ridho maka berikanlah aku akhir hidup yang baik, dan jangan pernah KAU sesatkan lagi, karena sekali Engkau tidak memberi petunjukMU maka hilanglah seluruh amalku sia2 bagai debu yg terbang ditiup angin.
Aku tak mau mengingat manusia lagi, sedangkan manusia kuingat belum tentu dia ingat kepadaku, sedangkan Engkau berjanji “ingatlah kepadaKU maka Akupun ingat kepadamu”, dan Engkau tidak pernah ingkar janji, karena Engkau maha menepati segala janjiMU.
“Maka ingatlah kepada-Ku, niscaya Aku akan ingat kepada kalian.” – (QS 2 : 152)
Kini hidupku adalah untuk mengingatMU selalu sebagaimana Engkau pesankan dalam salah satu kata2MU sendiri:
Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (QS 4 : 103).
Marilah bertobat dan tersungkur dihadapanNYA. Siapa yg tahu hari ini adalah hari terakhir kita hidup di dunia? terlalu panjang angan kita jika kita berpikir akan melewati hari esok. Terlalu muluk jika kita berpikir kita mengejar dunia dulu baru mengejar akherat kelak, sedangkan tanaman kadang dimakan hama sebelum masa panennya.
semoga tobat nasuha kita diterima Allah yang maha penerima tobat, dan membuat kita mendapatkan khusnul khotimah di akhir hidup kita, Aminnn…
By. Hendra Falen
Komentar